Saran berkenaan dengan budaya Afrika

  • Tanyakan kepada orang Afrika yang ada di komunitas Anda tentang kemungkinan memasukan tradisi ibadah mereka ke dalam ibadah gereja Anda.
  • Satu jam pertama ibadah di Etiopia biasanya didedikasikan untuk doa, termasuk pembacaa teks Alkitab dan menyanyikan lagu-lagu yang membimbing hati dan pikiran mereka dalam doa, bahkan seringkali dengan berlutut
  • Banyak himne dapat dinyanyikan dan disesuaikan dengan ritme Afrika, termasuk tarian, tepuk tangan, ululasi (suara dari lidah), dan siulan. Ini adalah tindakan yang digunakan untuk memuji Tuhan. Permainan drum juga dapat meningkatkan keindahan setiap lagu.
  • Seringkali semua anggota gereja diharapkan untuk maju ke depan untuk memasukkan persembahan mereka ke dalam kotak persembahan. Di banyak tempat, orang dapar bernyanyi dan menari sambil memberikan persembahan, karena memberi biasanya disertai dengan sukacita yang besar.
  • Banyak orang di Afrika mengenakan pakaian tradisional yang indah, atau seragam ketika mereka pergi beribadah. Ibadah adalah waktu untuk mengeluarkan yang terbaik sebagai wujud pujian kepada Tuhan.
  • Di Etiopia, tepat sebelum khotbah, pemimpin memanggil anak-anak untuk maju ke depan bagi mereka yang telah menghafal Alkitab atau s menyanyikan sebuah lagu. Kadang anak-anak mendorong untuk saling mendahului satu sama lain. Jika seorang anak ingin bernyanyi, jemaat bergabung sebagai penyemangat bagi anak tersebut. Bahkan anak-anak yang belum bisa membaca Alkitab, dapat diberikan ayat hafalan dan mereka biasanya menerima sorakan dan tepuk tangan dari jemaat.
  • Di beberapa gereja di Afrika, di akhir kebaktian, setiap orang menyapa setiap orang dengan berjabat tangan atau berpelukan. Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan membentuk barisan di dalam gedung dan menyapa orang yang melewati di pintu ke luar. Satu per satu orang di dalam gedung melewati pintu tersebut dan bergabung dengan barisan di luar gedung setelah menyapa semua orang yang ada di antrean. Setiap orang yang saling menyapa setia saat berjalanan keluar dari gedung gereja dapat memperkuat komunitas.
    Anggota jemaat gereja saling menyapa satu sama lain usai kebaktian di Bobo-Dioulasso, Burkina Faso pada tahun 2020. Foto: Siaka Traoré

    Minggu Persekutuan Anabaptis se Dunia 2023