Assembly News #6

Temu Raya hanya diselenggarakan di benua yang sama setiap 25 tahun, jadi setelah mendengar bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Temu Raya, ia langsung berencana untuk hadir bersama dengan suaminya. “Dan kemudian Liesa bertanya apakah saya ingin menjadi Koordinator Global Church Village. Seakan saya dibawa kembali ke pengalaman waktu Temu Raya di Calcutta, saya bersemangat untuk menghidupkan kembali sebuah miniatur dusun global! Saya bersyukur atas kesempatan untuk dapat berperan dalam acara Temu Raya ini,” kata Jessica Mondal.

Global Church Village akan menjadi sebuah perayaan atas beragam budaya Anabaptis, dan akan juga tersedia untuk peserta virtual.

• Setiap benua akan memiliki satu tenda untuk mengadakan kegiatan, memajang foto atau video gereja mereka, dan berbagi perspektif kegiatan mereka.

• Sebuah panggung akan dipakai untuk menampilkan banyak budaya

• Tenda pencerita akan menampung orang-orang yang ingin berbagi perjalanan iman mereka yang unik

• Setiap orang juga dapat berpartisipasi menghias mural atau seni kolaboratif Indonesia sebagai tuan rumah akan diberikan tempat tersendiri untuk menampilkan keberagaman yang dimiliki.

“Di tempat ini, semua peserta Temu Raya dapat belajar sedikit akan budaya dan gereja lain. Pengalaman kita akan diperkaya secara multisensorial: orang dapat mencicipi makanan, menari, bernyanyi, menonton, mendengarkan, merasakan keindahan, dan berinteraksi satu sama lain!” kata Jessica Mondal