Tuhan, kasihanilah!
Kristus, kasihanilah!
Tuhan, kasihanilah!
Kapankah, ya Tuhan, kami akan belajar bahwa perdamaian tidak dapat dicapai dengan paksaan?
Kapankah, ya Tuhan, kami akan belajar bahwa perdamaian tidak dapat dicapai melalui peperangan?
Kapankah, ya Tuhan, kami akan belajar bahwa perdamaian tidak datang dengan menaklukkan orang lain?
Kapankah, ya Tuhan, kami akan belajar bahwa perdamaian tidak datang melalui mekanisme kematian?
Kami menyaksikan dengan penuh kengerian atas kekerasan yang terus meningkat yang melanda masyarakat dan negara-negara di Timur Tengah.
Kami berduka atas kepercayaan yang diberikan pada kekuatan militer.
Kami berduka atas kepercayaan yang diberikan pada senjata yang dikira bisa mengalahkan musuh, tetapi hanya melanggengkan siklus kekerasan.
Kami berduka atas kepercayaan yang diberikan pada kekerasan, seolah-olah hal itu dapat menghasilkan hubungan yang benar.
Umat Kristen dipanggil untuk mewujudkan keyakinan yang mengupayakan kesejahteraan orang lain, bukan kematian mereka.
Umat Kristen dipanggil untuk mewujudkan iman yang meletakkan senjata alih-alih berpartisipasi dalam siklus kekerasan yang semakin meningkat.
Umat Kristen dipanggil untuk mewujudkan jalan perdamaian, bukan kekerasan, sebagai perjalanan iman kita.
Umat Kristen dipanggil untuk mengasihi musuh – atau menolak memiliki musuh – dan melintasi hambatan untuk membangun jembatan rasa hormat, hubungan timbal balik, dan rekonsiliasi, bahkan dengan mereka yang mungkin bermusuhan. …untuk berpartisipasi dalam iman yang mengikuti dan berupaya menghayati jalan Yesus Kristus, Raja Damai.
Dan umat Kristiani dipanggil untuk mengajak orang lain, termasuk yang
berkeyakinan lain, untuk mencari alternatif selain kekerasan dan menjalani masa depan yang berbeda di mana semua orang dapat menghadapi kehidupan dan kesejahteraan.
Roket tidak akan membawa perdamaian.
Invasi tidak akan membawa perdamaian.
Kekerasan tidak akan membawa perdamaian.
Cukup! Enough! Basta! Ça suffit !
Allah, Bapa di surga, kasihanilah kami.
Sang Putra Allah, Penebus dunia, kasihanilah kami.
Sang Roh Kudus Allah, kasihanilah kami.
Tritunggal Mahakudus, Allah Yang Esa, kasihanilah kami.
*diterjemahkan oleh Pdt. Danang Kristiawan, GITJ Jepara